Sabtu, 05 Mei 2018

CULTURAL APPROACH TO ORGANIZATIONS Of Clifford Greetz & Michael Pacanowsky


KULTUR ADALAH SEBAGAI METAFORA DI ORGANISASI KEHIDUPAN
Setiap organisasi memiliki cara pandangnya sendiri, tergantung bagaimana orang-orang didalamnya mengartikannya. Contoh, ada dua perusahaan memiliki barang yang sama untuk dijual. Perusahaan A lebih mementingkan kualitas produknya dan dijual sedikit lebih mahal sedangkan perusahaan B lebih mementingkan harga murah tetapi produk yang di jualnya kurang berkualitas.

APA ITU KULTUR; APA YANG BUKAN MERUPAKAN KULTUR
Greetz mengakui bahwa konsep kultur sebagai sistem berbagi makna yang agak samar dan susah untuk dipahami. Greetz menggaris bawahi  bahwa masyarakat yang dekat memiliki subkultur dan kontra kultur dalam batasan mereka. Culture performance adalah sebuah tindakan yang dimana para anggota membentuk dan mengungkapkan kultur mereka kepada orang lain.

THICK DESCRIPTION: APA YANG DILAKUKAN ETHNOGRAFER
Greetz menyebut dirinya sebagai seorang ethnografer. Tugasnya adalah memilah-milah makna simbolis dari tindakan orang-orang di dalam kultur mereka. Ethnografer adalah memetakan percakapan sosial; mengetahui cara berpikir mereka, apa yang akan mereka lakukan dan mencari tahu tujuan yang akan mereka lakukan ke depannya. Sedangkan thick description adalah sebuah rekaman dari lapisan yang saling terkait, mendasari apa yang di katakan dan di lakukan oleh orang-orang tertentu. Setelah Greetz mempopulerkan konsep tersebut, sebagian besar etnografer menyadari tugas mereka untuk:
1.    Mendeskripsikan pembicaraan secara akurat dan konteks tindakan dimana mereka akan terjadi.
2.    Menangkap pikiran, emosi, dan berinteraksi di jaringan sosial.
3.    Memberikan motivasi, niat, dan tujuan untuk apa yang orang katakan dan orang lakukan.
4.    Menulis dengan benar, supaya pembaca bisa merasakan apa yang terjadi.
5.    Menginterprestasikan apa yang terjadi dan jelaskan makna di dalam kultur tersebut.

METAFORA: MENGANGGAP SERIUS SEBUAH BAHASA
Metafora dapat memberikan ethnografer tempat awal untuk mengakses makna dari sebuah perusahaan. Metafora menjelaskan apa yang tidak diketahui atau membingungkan dengan menyamakannya dengan gambar yang lebih familiar.

INTERPRESTASI SIMBOLIK DARI SEBUAH CERITA
Pacanowsky menyarankan 3 jenis naratif yang mendramatisir organisasi kehidupan. Corporate stories adalah mengangkat cerita ideologi dan memperkuat kebijakan perusahaan. Contoh, setiap cabang McDonalds mendengar tentang Ray Kroc, ketika ia sebagai ketua, ia mengambil sampah dari parkiran lalu ia memasuki toko. Personal stories adalah cerita yang di ceritakan oleh seorang karyawan yang di tempatkan 'didalam cahaya yang menguntungkan'. Contohnya, jika kamu melihat tayangan ulang dari kantor NBC, kamu akan menyaksikan interview Dwight Schrute dengan kru kamera, selama wawancara ini, ia membicarakan tentang keunggulan sebagai pekerja karyawan dan bagaimana ia berhak menghormati yang lain di perusahaan kertas milik Dunder Mifflin. Collegial stories adalah positif atau negatif anekdot tentang organisasi lain; menggambarkan bagaimana hal-hal "yang benar-benar bekerja". Contoh, ketika kru kamera mewawancarai Dwight rekan kerjanya Jim dan Pam, kita mendengar cerita keanehan eksentrisitas Dwight dan kurangnya kesadaran sosial. cerita ini menggambarkan Dwight adalah seseorang yang tidak bisa serius.

RITUAL: INI SELALU SEPERTI ITU DAN SELALU SEPERTI ITU
Greetz menulisakan tentang adat orang Bali yaitu adu ayam karena kontesnya menunjukan lebih dari game. Pacanowsky setuju dengan Greetz bahwa beberapa ritual (seperti adu ayam di Bali) adalah "pesan" dalam kehidupan kultural.    

DAPATKAH SEORANG MANAJER MENJADI SEORANG AGEN DARI PERUBAHAN KULTURAL?
Simbol adalah alat untuk para manajemen. Jika mereka percaya bahwa kultur adalah kunci untuk komitmen pekerja, produktifitas, dan penjualan, kemungkinan merubah kultur menjadi ide yang menggoda. Menciptakan yang menguntungkan metafora, merencanakan cerita organisasi, dan membangun ritual cara yang ideal untuk membuat mitos perusahaan yang akan membuatnya menarik. 

1 komentar:

  1. Bahasakan lebih luwes, jangan kaku dan terlalu terjemahan. Pokoknya ketika kamu baca lagi ini postingan, kamu harus paham dan nyaman bacanya.Tambahkan juga contoh kasus dari tugas kelompok yg kamu buat kemarin.

    Nilai: 72

    BalasHapus