Di teori ini
Stanley Deetz seoraang profesor di Universitas Colorado membuka kedok para
perusahaan yang mengatas namakan "bisnis yang baik". Tapi tidak
seperti teori kritis yang lainnya, Deetz bukan hanya meng-eksplisit tentang apa
yang dia lawan, dia juga menjelaskan tentang apa yang dia lakukan. Dia
menyebutnya "partisipasi stakeholder". Dia percaya bahwa semua orang
yang secara signifikan akan berefek dari sebuah perusahaan harus mempunyai
suara dalam proses pengambilan keputusan.
CORPORATE
KOLONIALISASI DAN KONTROL KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Corporate
kolonisasi adalah gangguan perusahaan modern dalam setiap area di luar tempat
kerja. Secara spesifik Deetz ingin menguji praktik komunikasi dalam organisasi
yang merusak semua pengambilan keputusan sehingga mengurangi kualitas, inovasi,
dan keputusan bisnis.
INFORMASI ATAU
KOMUNIKASI: TRANSMISI ATAU MEMBANGUN MAKNA
Deetz memulai
analisisnya dengan menantang pandangannya bahwa komunikasi adalah sebuah
transmisi dalam informasi. Meskipun mayoritas komunikasi manusia sekarang
mengabaikan source → pesan → channel → receiver konsep
komunikasi, saluran model masih di terima dalam organisasi dan di kehidupan
sehari-hari. Information model adalah pandangan bahwa komunikasi hanya sebuah
saluran transmisi dalam informasi tentang dunia yang sebenarnya. Sedangkan
Communication model adalah pandangan bahwa, bahasa adalah medi utama yang
dimana realitas sosial di ciptakan dan di pertahankan.
Di gambar 21-1
menunjukan proses keputusan perusahaan secara sistematis mengeluarkan suara
orang-orang secara langsung yang dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Setengah
bagian bawah di gambar proses pengambilan yang mengundang dialog terbuka antara
semua stakeholders. Deetz menyebutnya praktik codetermination. Codetermination adalah
kolaborasi mengambil keputusan demokrasi partisipatif di tempat kerja. Di
gambar 21-1 menghasilkan empat cara yang berbeda di mana keputusan publik
termasuk corporate yang dapat di buat: strategi, persetujuan, keterlibatan dan
partisipasi. Analisis Deetz dalam empat corporate praktik ini memberikan inti
kritiknya tentang managerialism.
STRATEGI: TINDAKAN
MANAJERIAL YANG JELAS UNTUK MEMPERLUAS KONTROL
Deetz menggambarkan
managerialism sebagai wacana berdasarkan "semacam logika sistematis,
seperangkat praktik rutin dan ideologi" bahwa nilai mengendalikan semua
masalah lainnya. Deetz berfikir bahwa itu terlihat singkat karena mengalihkan
perhatian dari sistem manajerial yang gagal berdasarkan kontrol.
CONSENT ATAU
PERSETUJUAN: TANPA DISADARI UNTUK MENGUBAH KONTROL
Deetz percaya dalam
kapilatisme, tetapi dia yakin bahwa perusahaan tidak masuk akal. Melalui proses
Deetz menyebut consent, sebagian besar karyawan rela memberikan kesetiaan tanpa
mendapatkan banyak imbalan. Consent adalah proses di mana karyawan secara
aktif, meskipun tidak sadar mencapai kepentingan manajerial dalam usaha yang
gagal untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Manajerialisme mendukung pekerja
tanpa disadari melewati proses systematicly distorted communication.
Systematicly distorted communication adalah beroperasi di luar kesadaran
karyawan, suatu bentuk wacana yang membatasi apa yang dapat dikatakan atau
bahkan dipertimbangkan. Proses yang satu ini, Deetz menyebutnya discursive
closure, terjadi dalam berbagai cara. Discursive closure adalah penekanan
konflik tanpa karyawan sadari bahwa mereka terlibat dalam penyensoran mereka
sendiri.
INVOLVEMENT ATAU
KETERLIBATAN: UNGKAPAN GAGASAN TAPI TANPA SUARA
Keterlibatan
karyawan dalam pilihan perusahaan berawal dari kotak saran yang di pasang pada
dinding. Deetz mengklaim bahwa demokrasi Jeffersonian pada abad ke-18 liberal
berdasarkan tiga gagasan tentang komunikasi:
1. Terjaminnya
kebebasan bicara secara adil bagi yang membuat suatu keputusan.
2. Persuasi dan
pembelaan adalah cara terbaik untuk mencapai suatu keputusan yang baik.
3. Individu otonom
bisa menentukan pilihan mereka sendiri
Deetz berkata
mungkin saja ketika semua stakeholders menyadari bahwa, komunikasi mereka
menciptakan realitas daripada hanya menggambarkannya.
PARTISIPASI:
DEMOKRASI STAKEHOLDER ATAU PEMEGANG SAHAM BERAKSI
Dreetz yakin bahwa
"Partisipasi demokratis berarti menciptakan warga negara yang lebih baik
dan pilihan sosial yang lebih baik, dan memberikan manfaat ekonomi yang
penting". Tujuan dari teori ini adalah merebut kembali kemungkinan
kekuasaan terbuka. Dreetz menyebutnya stakeholder democracy. Setidaknya ia
melihat enam kelompok stakeholder dengan banyak kebutuhan dan keinginan.
1. Investors mencari
keamanan pokok dan pengembalian yang layak atas investasi mereka
2. Workers mencari upah
yang layak, kondisi kerja yang aman, sebuah kesempatan untuk bangga untuk
pekerjaan mereka, perlindungan karyawan, dan waktu untuk keluarga.
3. Consumers mencari
barang berkualitas bagus dan pelayanan dengan harga yang wajar.
4. Suppliers mencari
mencari sumber daya mereka dengan pembayaran tepat waktu pada saat pengiriman.
5. Host communities mencari
pembayaran untuk layanan yang menyediakan, pekerjaan yang stabil, perawatan,
dan kualitas keluarga dan kehidupan publik meningkat daripada berkurang.
6. Greater society and
the world community mencari peduli lingkungan, ekonomis, sopan, dan perlakuan
adil terhadap semua kelompok (ras, etnis, jenis kelamin)
POLITICALLY
ATTENTIVE RELATIONAL CONSTRUCTIONISM (PARC)
PARC model adalah
konstruktifisme relasional politis penuh perhatian pandangan kolaboratif
komunikasi yang berbasis di konflik stakeholder. Dreetz berpendapat teori ini
juga bisa berfungsi sebagai teori nizasional atau kritis.
Relational
Constructionism (Konstruktivisme Relasional)
Dreetz berpendapat
bahwa sebagian besar teori organisasi didasarkan pada beberapa bentuk
konstruksi sosial. ia membuat peralihan ini untuk memberi isyarat bahwa ia
berbeda dari orang-orang yang berpikir bahwa mereka sedang melihat budaya yang
sudah terukir di batu atau sebaliknya mereka yang berpikir bahwa mereka sedang
menulis "a blank slate".
1. Pemegang saham
memiliki ketertarikan yang berbeda, tidak memiliki posisi
2. Pemegang saham
kurang lebih mempunyai level yang sama dalam skil berkomunikasi.
3. Mengesampingkan
hubungan otoritas dan posisi kekuasaan.
4. Semua pemegang
saham mempunyai sebuah kesempatan yang sama untuk mengekspresikan diri mereka.
5. Pemegang saham
ingin membuka untuk menentukan ketertarikannya.
6. Partisipan secara
transparan membagi informasi dan membagi bagai mana mereka membuat suatu
keputusan.
7. Fakta dan
pengetahuan ditinjau kembali untuk melihat bagaimana mereka membangunnya.
8. Fokus pada hasil
dan ketertarikan dibanding tawar menawar pada saingan.
9. Pemegang saham
bergabung membuat keputusan dibanding hanya memiliki "perkataan
mereka"
Politically
Attentive (Perhatian Politik)
Deetz menggunakan
"politik" untuk merujuk kehadiran dinamika kekuasaan dalam hubungan.
PARC mengusulkan 6 yang hampir selalu bermasalah:
1. Inner life: perasaan yang ada
dan mungkin? praktik organisasi apa yang diperlukan agar perasaan itu muncul?
2. Identity and
recognition: siapa yang terlibat? diberikan identitas, apa yang benar dan
tanggung jawab yang mereka lakukan?
3. Social order: tingkah laku apa,
tindakan, cara bicara yang benar? norma dan aturan apa yang mendukung?
4. Truth: apa yang
dipikirkan anggota benar? bagaimana cara mereka mendukung klaim? proses
bagaimana menyelesaikan pandangan yang berbeda?
5. Life narratives: bagaimana cara
dunia bekerja untuk mereka? seperti apakah masa depan yang baik dan indah?
6. Justice: apa itu adil?
bagaimana seharusnya membatasi barang dan jasa didistribusikan?
Pahami apa yang tertulis dalam blogmu.
BalasHapusNilai sementara: 68
iyaa buu terimakasihh
Hapus